Tasbih Tiga Kayu Bertuah [Kode 002] Terjual/Sold Out

Jumat, 29 April 2011




Tasbih Tiga Kayu Bertuah [Kode 002] Terjual/Sold Out

Keterangan :
-Kayu Galih Asam
-Kayu Nagasari
-Kayu Stigi

Manfaat Kayu ASAM JAWA, Celagi, Tangkal Acem (Tamarindus Indicus Linn) Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam, bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika dipukulkan pada seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya. Galih Asam hanya baik dipakai oleh pemimpin berhati “Satriya Pandita”, kayu ini juga bagus untuk Warangka Keris.

Manfaat KAYU NAGA SARI Kayu Naga Sari bisa dikategorikan sebagai Raja Kayu Magis sebanding dengan Setigi, Dewa Dharu dan Kalimasada. Kayu ini efektif untuk penolak bahaya petir, selamat dari kecelakaan lalu lintas, menyembuhkan penyakit ringan dan penyakit dalam.

Fungsi lainnya untuk :
- Kewibawaan
- Keharmonisan rumah tangga
- Meningkatkan karisma (daya tarik)
- Menambah khasiat jamu (secuil kayu Naga Sari dicampur pada jamu, menambah khasiatnya)
- Menambah kekuatan lahir bathin
- Anti petir
- Menambah ketajaman Indera bathin

Naga Sari digunakan sebagai tangkai tombak Kiai Pleret milik Panembahan Senopati. Namun kayu ini energinya menjadi kotor jika dipegang orang yang pernah melakukan pembunuhan tanpa hak. Dengan memegang kayu ini pelaku pembunuhan dapat kejang. Kayu Naga Sari sifatnya “mempercepat proses”. Orang yang ingin keluar dari kehidupan gelap dan susah (sial) akibat perbuatan buruk (karma) pada masa lalunya, disarankan memanfaatkan kayu ini.

NAGASARI, PENAGA PUTIH, NAGAKUSUMA (Mesua Ferrea Linn) Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya.

Kuncup bunga yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung. Sedang kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok mekar. Benang sarinya harum, dinamakan podhisari atau sari naga / sari cangkok. Bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut sari cangkok. Semua ini menjadi bahan campuran pelbagai obat racikan.

Biji Nagasari juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar, caranya biji ditumbuk halus setelah dihilangkan kulit kerasnya, kemudian ditaruh dalam minyak kelapa atau wijen (sesam oil) dan dipanasi. Minyak ini sangat baik untuk luka infeksi, eksim menahun, bengkak bahkan bisul dan segala macam penyakit kulit. Untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan hangat larutan nogosari dalam minyak itu dioleskan pada bagian yang sakit.

Biji Nagasari juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi dalam. Caranya, ambil 3 –5 nogosari, pecah dan tumbuk lalu taruh dalam gelas berikut kulitnya lalu seduh dengan air setengah panas (air termos), diamkan sekitar 5 menit dan setelah dingin diminumkan pada si sakit. Isinya jangan dibuang tetapi isi dengan air panas lagi dan lima jam kemudian diminumkan lagi kemudian ditambah air panas lagi dan minumkan 5 jam kemudian. Air nogosari ini sangat baik untuk mengobati haid yang selalu sakit, pendarahan lambung dan keputihan. Menurut pengalaman banyak orang, segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat disembuhkan dengan nogosari, baik dengan seduhan dalam air mulai dari biji, serpihan kayu, daun, bunga atau kulit kayunya. Kulit kayu Nogosari berwarna coklat, jika sudah tua menjadi coklat kehitaman atau coklat dengan serat serat hitam. Kayu yang dianggap mempunyai daya gaib istimewa terutama yang dari makam leluhur. Untuk mendapatkannya dianjurkan puasa mutih (hanya makan nasi dan minum air putih) selama beberapa hari. Sebelum memotong kayu, seyogyanya melakukan sesaji selamatan menurut petunjuk penjaga makam.

Kayu Nogosari termasuk keras dan ulet, sebaiknya setelah dipotong jangan dijemur, tetapi setelah agak kering buatlah barang yang diinginkan, misal tongkat, pipa, stick dan sebagainya.

Kayu ini sangat berbahaya jika untuk memukul. Secara spiritual kayu ini bersipat mengembalikan daya yang dilontarkan kepada pemakai. Diyakini kayu ini merupakan kayu yang paling unggul diantara kayu bertuah lainnya. Tuahnya : keselamatan, kewibawaan, pengobatan, perlindungan terhadap orang jahat/jin jahat, binatang berbisa, anti tenung dan black magic. Pemakai kayu ini diharapkan berlaku jujur dan suci, jika tidak maka tindakan negatif nya akan berbalik memukul diri sendiri. Kayu Nagasari mudah dikenal karena jika ujungnya dibakar tidak menyala dan jika direndam air sekitar 10 menit maka permukaannya akan keluar bulu-bulu halus.

Pantangan : Kayu ini jangan sekali-kali dilangkahi wanita atau pria dan seyogyanya kayu ini jangan dilekati benda logam(emas, kuningan, perak) atau gading. Biarkan seperti adanya. Kayu yang tua sangat bagus untuk dibuat mata cincin, khasiatnya sama dengan membawa kayu Nagasari dalam ukuran besar.

Manfaat Kayu SETIGI, KASTIGI, SENTIGI, KAYU SULAIMAN Banyak ditemukan didaerah berdekatan dengan pantai laut dan biasanya tumbuh ditanah berkapur. Pohon ini daunnya menyerupai daun sawo beludru atau duren yaitu hijau dengan bagian bawah berwarna merah tembaga.

Kayu ini bersifat perempuan, sebaiknya jangan dipakai oleh wanita terlebih yang belum menikah. Kayu ini yang masih segar berwarna putih kemerahan namun lama kelamaan berubah coklat tua dan jika memukul orang hanya menyebabkan pingsan, tidak mati.

Tuah kayu antara lain anti gigitan binatang berbisa, caranya ditempelkan potongan kayu setigi ke bekas gigitan atau sengatan beberapa lama. Juga menolak hama tumbuhan, penyakit menular dan tanah sangar karena pengaruh jin jahat/black magic. Kayu ini bisa juga untuk mengobati penyakit kanker. Ambil serpihan (tatal) kayu setigi, rebus bersama rumput lidah ular-ularan, segenggam daun tapak dara dan adas pulowaras, penderita diminta minum 3 x sehari masing masing 1 gelas. Kayu Setigi relatif ringan namun tenggelam dalam air. Pemakai kayu setigi atau tesek atau pembawa kayu setigi jangan sekali kali masuk air karena bisa tenggelam. Kayu ini banyak terdapat dipantai-pantai khususnya pegunungan kapur yang setiap hari mendapat angin laut.
Setigi adalah kayu paling populer diantara kayu bertuah (Magis). Sebagian orang menyebut sebagai “Raja Kayu Bertuah”. Kayu ini memiliki karakter “keras, kuat dan dinamis”. Disebutkan kualitas kayu Setigi yang terbaik di Indonesia berasal dari kepulauan Bengkoang dan Kembar.
Sebagian dari keunikan Setigi, jika ditempelkan pada bekas gigitan hewan berbisa (ular, kalajengkling, kelabang), dan hewan berbisa yang lain dapat menempel dan menyedot bisanya keluar. Dan Setigi terlepas ketika bisanya sudah tersedot habis. Setigi ditangan orang yang berprilaku baik, dapat menjadi “generator” bagi kekuatan spiritualnya. Kayu Setigi yang asli warnanya hitam kemerah-merahan dan tenggelam jika dimasukkan pada air (walau hanya secuil).
Fungsi Kayu Setigi diyakini untuk :
- Meningkatkan charisma
- Kekebalan bagi yang cocok
- Kewibawaan
- Selamat dari niat jahat, sihir dan hewan berbisa
- Menguatkan dan menyembuhan tulang/Rhematik
Kayu setigi pada umumnya tumbuh pada tanah tandus dan berbatu. Karena dihimpit benda keras menyebabkan teksturnya tidak merata (belang). Zaman dulu, kayu Setigi banyak dimanfaatkan jawara agar “tahan pukul” dan jika digunakan untuk memukul menyebabkan lawan pingsan. Zaman sekarang energi kayu ini lebih difungsikan para pemimpin agar mudah mengatur anak-buahnya.
Karakter Setigi identik dengan tokoh pewayangan Bima. Yaitu kesatria, kuat, bertenaga, tidak memiliki rasa takut, keras hati, mudah emosi namun memiliki kesetiaan yang tinggi.

Mahar : Terjual/Sold Out

Comentários:

Posting Komentar

 
Antik Unik Bertuah © Copyright | Developed By Jasa Buat Blog Murah |