Jangker Wayang Apa Itu?

Rabu, 18 Mei 2011

Jangker Wayang Apa Itu?


Karya tahun 2006 bahan Nantan Iron Meteorite

Jika kita berkumpul dengan orang-orang yang mencintai keris, tampaknya kita selalu terperangkap oleh bentuk-bentuk keris yang itu-itu saja, juga terhadap apa yang disebut keris bagus, pakem, sesuai selera mereka. Padahal ribuan kreasi empu telah meluncur dan banyak diantaranya menjadi populer seperti Tilam Upih, Brojol, Sengkelat bahkan Nagasasra. Tetapi yang tak populer justru diburu oleh orang asing, dimana oleh Bambang Harsrinuksmo keris-keris nyleneh itu digolongkan keris Kolowijan.

Sekarang setelah Cirebon (Jawabaratan) terkuak, banyak sekali keris-keris Jawabaratan (Cirebon) yang sangat jarang ditemui bentuknya dan keanehannya. Kita harus mengakui dengan decak kekaguman terhadap keris nyleneh (Kolowijan) yang sering ditemukan di Cirebon, mereka punya nilai artistik tersendiri, dan banyak diantaranya melenceng dari bentuk keris.

Ketika saya menggarap dapur luk rengkol ”Goyang Inul”, saya sempat berbangga dapat menciptakan sesuatu yang orisinal... tetapi ternyata saya salah... empu masa lalu pernah menciptakannya bahkan ada salah satu tombak yang rengkolnya mirip karya saya itu ternyata Kanjeng Kyahi Ageng Dumung, tangguh Pengging yang masih disimpan oleh salah seorang cucu dari Paku Buwana X.... nah lalu Kamardikan Kontemporer yang bagaimana?

Tampaknya kita harus mulai mengenal apa yang disebut trik baru dalam mempopulerkan sebuah karya, dan hal ini sudah berlaku di jaman kuno dulu. Mungkin saya sebut saja dengan istilah ”pseudoscience”, antara tinemu ing nalar dan tan tinemu ing nalar... artinya jika kita melakukan evolusi, ternyata kita masih berputar di sentral yang sama. Kita hanya berkeliling menangkap artificial-artificial yang kemudian dituangkan pada sebuah karya... Contoh soal, tahun 2006 saya sempat membuat keris yang saya sebut sebagai keris wayang, mungkin sekarang bisa disebut dengan JANGKER WAYANG (?). Karena beberapa waktu yang lalu muncul ciptaan nyebrat ’pakem’ yang dinamai Jangker karya seniman Hardi (Jangker singkatan penggabungan dari Kujang dan Keris), saya heran ide tersebut sangat mirip dengan yang saya pikirkan walau berbeda konsepnya. Bagi saya ini sebuah evolusi keris walau mungkin saja masih termasuk pada golongan ”pseudoscience” tadi. Nah jika begitu, tampaknya perkerisan ini sangat kaya dalam hal bahan pembahasan atau bahan kajian, baik untuk keris sepuh maupun keris kamardikan.

Mungkin saya lebih suka menyebutnya bahwa keris siap untuk didiskusikan secara ilmiah walau mungkin pula tidak bakal ketemu ”apa itu ilmiahnya” keris. Tetapi setidaknya ada kemajuan berpikir yang tidak dogmatis dan tidak terperangkap oleh stereotype kuno (saya maksud selera mapan yang ada). Kawula perkerisan harus berani mengkaji nilai-nilai baru lagi... Karena kenyataannya kawula keris tak pernah sanggup merinci atau mendefinisikan apa itu ”pakem” yang selalu diagem sebagai senjata menolak kreatifitas ciptaan baru keris Kamardikan.

Oleh karena itu dengan keterbukaan pemikiran, kita bisa menyumbangkan sedikit rasa belas kasihan pada keris-keris unik yang terus terbang ke luar negeri... mencari tempatnya, tentu dengan wawasan baru untuk kemudian ikut mengkoleksi pula.
Salam kreatif.

Toni Junus


Sumber Artikel Dari : Java Keris
http://www.javakeris.com

Comentários:

Posting Komentar

 
Antik Unik Bertuah © Copyright | Developed By Jasa Buat Blog Murah |